Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Peluang Bisnis Rongsokan Online dan Tips Memulainya

Barangku.id - Karena harga kebutuhan terus meningkat, tidak sedikit orang yang mulai beralih membeli barang bekas atau rongsokan dibandingkan dengan yang baru. Oleh sebab itu, bisnis ini bisa dikatakan terus berkembang. Jika ingin menjalankannya, maka bisnis rongsokan online bisa dijadikan pilihan tepat.

Dengan menjalankan bisnis barang bekas secara online, maka keuntungan yang didapat tidaklah sedikit. Hal ini dikarenakan peluangnya yang sangat besar. Namun proses menjalankannya juga tetap harus diperhatikan dengan baik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini:

Peluang Bisnis Agen Rongsokan Online

bisnis rongsokan online
Usaha barang bekas rongsokan

Golongan bisnis barang bekas bukanlah bisnis musiman. Jadi, bisnis agen rongsokan ini akan terus berjalan meski sedang dalam musim apapun. Karena pengaruh teknologi yang terus berkembang, usaha ini juga bisa dijalankan secara online tanpa harus berkeliling dan memasarkannya secara offline.

Baca juga: Usaha sampingan di rumah untuk laki laki

Bisnis rongsokan online terbilang sebagai bisnis menjanjikan yang saat ini dibutuhkan banyak pihak. Resiko usaha rongsokan online juga sangat sedikit. Hal ini dikarenakan harga barang-barang baru sangatlah mahal, akhirnya banyak yang memilih untuk membeli barang bekas dengan kualitas yang masih baik.

Menjalankan bisnis barang bekas secara online juga bisa dikatakan lebih praktis dan lebih tertata. Jika dibandingkan dengan proses offline, maka penjualan dengan sistem online akan sangat membantu dan tidak akan terlalu merepotkan.

Oleh sebab itu, usaha ini akan sangat direkomendasikan untuk dijalankan sehingga keuntungan yang besar bisa didapatkan. Agar keuntungan bisa didapat, maka ada banyak aspek lain yang harus diperhatikan dengan beberapa tips tambahannya.

Tips Sukses Manajemen Bisnis Rongsokan Online

Setelah memahami peluang bisnis rongsokan online, maka penting juga untuk memahami segala tips manajemen bisnis rongsokan yang harus dipahami. Apabila tips menjalankan bisnis barang bekas secara online ini dipahami, maka nantinya proses yang dilakukan dan diterapkan akan lebih terarah.

Baca juga: 5 Tips usaha dim sum agar dapat meraih keuntungan maksimal

Setidaknya ada delapan tips utama yang bisa dipahami dan diikuti. Setiap golongannya juga penting dan sangat berpengaruh untuk proses bisnisnya. Penasaran apa saja tips yang bisa dijalankan? Untuk mengetahuinya, simak uraian berikut:

1. Lakukan Riset Pasar

Tips pertama yang harus diikuti adalah melakukan riset pasar. Kegiatan ini sangat penting untuk diterapkan karena bisa mempengaruhi keputusan ke depan. Karena sistem jualan yang dilakukan adalah online, maka riset yang dilakukan juga secara online.

Coba lihat-lihat penjual barang rongsokan serupa di media sosial atau marketplace secara online. Lihat apa saja barang yang dijual, berapa harganya, serta bagaimana proses promosinya. Apabila semua bagian ini dipahami dengan baik, maka nantinya bisa merancang usaha milik sendiri.

Namun jangan hanya melakukan riset dari satu toko saja. Lakukan riset di beberapa toko berbeda dan lakukan perbandingan. Dengan melakukan proses ini, maka akan diketahui mana strategi terbaik yang bisa diikuti dan mana yang bisa memberikan hasil paling maksimal.

2. Siapkan Modal Awal

Meski dijalankan secara online, namun jangan lupa juga untuk menyiapkan modal usaha rongsokan yang sesuai dengan kebutuhan. Buat rinciannya secara jelas dan terstruktur pada setiap bagiannya. Dengan demikian, maka akan diketahui berapa besaran biaya yang dibutuhkan.

Baca juga: Cara membuka usaha sparepart motor tanpa modal

Setelah itu, lakukan penyesuaian dengan biaya yang sudah dimiliki. Biaya yang tidak penting bisa dipangkas pada proses ini. Nantinya, dana yang dimiliki bisa dialihkan untuk kebutuhan yang sesuai dan minim akan terjadinya pembengkakan dana.

3. Buat Media Berjualan yang Tepat

Kemudian pastikan untuk membuat media berjualan yang tepat. Karena prosesnya dilakukan secara online, maka buat media sosial yang tepat untuk bisnisnya. Kemudian, buat jaga toko di marketplace yang sering dimanfaatkan masyarakat.

Kalau bisa, buat akun di semua marketplace yang sering dikunjungi. Dengan demikian, toko bisa diketahui banyak pihak dan bisa menjangkau lebih banyak pembeli. Namun untuk proses ini sendiri tidak bisa dilakukan secara instan dan membutuhkan ketelitian.

Saat ini juga sudah ada marketplace khusus untuk barang-barang bekas. Jangan lupa juga untuk membuka akun di situs-situs tersebut. Semakin banyak media yang dimanfaatkan, maka jumlah pengunjung yang tahu toko juga akan semakin bertambah.

4. Pahami Jenis Barang

Sebelum membuka bisnis rongsokan online, penting juga untuk memahami segala jenis barang rongsokan. Baik itu barang elektronik, perabotan rumah tangga, atau barang lainnya. Bahan pembuatan setiap barang rongsokan juga harus dipahami dengan baik.

Baca juga: Resesi adalah: Pengertian,  penyebab, dampak dan cara mengatasinya

Dengan memahami semua detail ini, maka saat proses penjualannya akan jauh lebih mudah. Nantinya kategori barang bisa dibedakan dalam akun toko yang sudah dibuat. Proses penyimpanannya akan lebih mudah dan juga bisa disesuaikan dengan bahannya.

5. Sediakan Tempat Penampungan

Tips membuka bisnis barang bekas secara online lainnya adalah dengan menyediakan tempat penampungan. Meski nantinya barang tersebut akan dijual secara online, namun setiap barang tersebut pastinya harus diletakkan di tempat yang tepat terlebih dahulu.

Oleh sebab itu, pastikan untuk menyediakan tempat yang tepat dan sesuai dengan golongan barang. Karena bahan dari barang rongsokan berbeda-beda, maka pastikan untuk membedakan setiap barang sesuai bahan di sudut-sudut ruangan yang sudah dimanfaatkan.

6. Benahi Barang agar Semakin Baik Kualitasnya

Saat ada orang yang menjual barangnya, biasanya kondisinya tidak menentu. Apabila barang masih memiliki dasar yang bagus namun tampilannya sudah tidak layak, maka proses pembenahan sangat diperlukan. Hal ini akan berpengaruh pada nilai jualnya.

Semakin baik tampilannya, maka harga yang bisa ditawarkan juga akan semakin besar. Sesuaikan saja harga dasar barang dengan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaikinya. Kemudian setelah di total, maka akan diketahui berapa harga jualnya.

Meski proses ini membutuhkan golongan tenaga dan waktu yang lebih banyak, namun dengan demikian prosesnya akan memberikan poin keuntungan lebih banyak. Karena jika barang ditawarkan dengan tampilan yang kurang layak, maka pembeli juga tidak akan tertarik.

Baca juga: Cara menghitung omset dan cara meningkatkannya

7. Buat Foto yang Jelas

Jangan lupa juga untuk membuat foto yang jelas dan menarik. Karena nantinya produk akan dijual secara online, maka pembeli akan mengacu pada hasil foto yang diberikan. Oleh sebab itu, pastikan untuk menghasilkan foto yang baik dari berbagai sisi berbeda.

Meski harus membuat foto yang jelas, namun jangan memakai foto yang salah atau bukan asli dari barangnya. Jika hal ini dilakukan, maka akan sama dengan melakukan kebohongan kepada pembeli yang tertarik pada barang yang dijual tersebut.

Hal ini juga berpengaruh pada tingkat kepercayaan pembeli. Jika foto bukan asli dan berbeda dengan barangnya saat datang, maka pembeli akan melakukan komplain dan tidak akan melakukan pembelian ulang. Hal ini juga berlaku jika ingin menampilkan barang dalam bentuk video.

8. Jual dengan Harga yang Sesuai

Tips terakhir yang diberikan adalah penetapan harga yang sesuai. Karena barang yang dijual adalah barang bekas, maka jangan memberikan harga yang lebih dari harga barang asli. Meski demikian, jangan lupa juga untuk menyesuaikan harga dengan biaya operasional dan biaya pembenahan.

Pondasi Awal Manajemen Bisnis Rongsokan

Suatu bisnis yang sukses tidak terlepas dari baiknya suatu manajemen di dalamnya. Guna mengatur dan menstruktur segala rancangan usaha dan masalah yang akan dihadapi.

1. Membangun Koneksi

Dalam membangun bisnis kita dituntut untuk mempunyai koneksi atau link yang berperan sebagai pengembangan usaha. Karena kita tahu bahwa koneksi merupakan hal mendasar dalam membangun sebuah usaha tak terlepas dalam menjalankan usaha rongsokan ini.

Koneksi yang luas akan besar dampaknya dalam meningkatkan keuntungan dan sekaligus bisa pengembangan mutu layanan dan produk.

Dengan membangun koneksi seluas luasnya secara tidak langsung anda akan belajar banyak hal terkait bisnis rongsokan.

Apa lagi di jaman serba digital sekarang ini komunikasi dan berjualan bisa dilakukan dengan banyak cara seperti menawarkan produk lewat whatsaap agar cepat closing.

2. Mutu Karyawan 

Kita tahu bahwa karyawan atau pekerja sangat dibutuhkan dalam setiap bidang usaha. 

Sebaiknya miliki pekerja yang faham dan trampil dibidangnya seperti jika pada bisnis rongsokan maka pekerja yang dimiliki harus berpengalaman dan mengerti cara mendaur ulang sampah, memilah dan memilih barang rongsokan mana yang masih memiliki nilai dan mana barang rongsokan yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Tak kalah penting dalam memilih karyawan adalah pilihlah karyawan yang benar-benar jujur dan bisa diajak untuk berkerjasama.

Jangan malas untuk terus memberikan edukasi bagi para pekerja guna menjalankan pekerjaan dilapangan yang lebih efesiensi dan efektif.

3. Manfaatkan Teknologi

Hadirkan teknologi yang bisa menunjung dalam pengembangan usaha rongsong seperti misalnya mesin pengeolahan yang sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu juga anda bisa berinvestasi dalam bidang pemasaran barang rongsokan agar cakupaan usaha anda lebih meluas.

Manfaatkan juga internet guna membangun penjualan secara online. Seperti membuat iklan di media sosial yang mampu menarik banyak peminat.

Resiko Usaha Rongsokan yang Wajib Anda Fahami

Berikutnya mari kita ketahui apa saja dari resiko usaha rongsokan yang harus para pemula ketahui.

1. Kendala Packing

Hal pertama yang perlu difahami yaitu kendala dalam packing segala macam barang-barang rongsokan. Umumnya jika barang bekas yang akan dikirim berupa barang botol plastik, botol kaca, kardus dan lain-lain mungkin masih bisa diakali bagaimana teknik packingnya.

Namun itu akan berbeda jika yang akan dipacking adalah bahan seperti besi, alumunium, tembaga dan plat dan sejenisnya. Makan kesusahan dalam pengemasan atau packing akan terasa bagi mereka yang akan menjalani usaha ini.

Perlu teknik khusus dan pengalaman dalam pengemasan barang-barang rongsokan.

2. Pekerjaan Dianggap Kotor

Resiko usaha rongsokan berikutnya adalah pekerjaan yang dianggap kotor. Ya, masyarakat sekitar biasanya akan mengecap sebagai pekerjaan kotor.

Secara kasat mata memang usahaa ini merupakan usaha yang bersinggungan dengan kotor, hal ini dikarenakan dalam setiap harinya akan terus berkutat dengan barang - barang kotor, berkarat dan mungkin juga bau.

Ya mau gimana lagi inilah resikonnya, karena memang telah difahami bahwa setiap usaha tentu memiliki resikonya masing-masing tak terkecuali usaha rongsokan.


Tak perlu berkecil hati, dibalik semua itu tentu akan ada sisi positifnya yang bisa dirasakan para pengusaha rongsokan asalkan dijalankan dengan tekut dan ikhlas. Tak perlu sibuk mikirkan omongan orang asalkan usaha yang dijalani bernilai positif dan halal kenapa tidak.

3. Butuh Lahan Luas

Lahan atau tempat yang luas cukup dibutuhkan dalam menjalankan usaha rongsokan ini. Pasalnya pengelolaan barang rongsokan akan dilakukan dengan memilah-milah barang bekas sesuai dengan jenisnya. Dan apa lagi pengelolaan barang rongsokan ini dalam jumlah besar.

Inilah resiko bisnis rongsokan yang kebanyakan pegiatnya tidak sanggup dan berujung pada gulung tikar.

4. Konsumen Tidak Tetap

Konsumen yang dimaksud di sini adalah mereka para pencari rongsokan atau barang bekas yang kemudian barang bekas tersebut akan dijual ke anda sebagai pemilik bisnis usaha rongsokan.

Nah konsumen inilah yang akan menjadi salah satu kendala dalam menjalankan usaha rongsokan ini, pasal nya para konsumen ini sifatnya tidak tetap. Bahkan tergolong sulit untuk bisa dijadikan langganan. Terlebih jika ada kompetitor yang memberikan harga beli lebih tinggi.

Tidak heran jika resiko bisnis rongsokan ini menjadi salah satu resiko yang ditakuti. Olehnya coba Pelajari peran pemasaran dalam bisnis untuk perusahaan dan konsumen.

Terlepas dari besar kecilnya resiko asalkan kita mampu memberikan pelayanan yang baik dan ada nilai plus dari pada kompetitor tentu kesulitan dalam mendapatkan konsumen bisa teratasi dengan mudah.

6. Pembayaran Sering Tertunda

Di banyak kasus yang ada, pemilik bisnis rongsokan sering mengalami penundaan pembayaran. Praktek di lapangan ialah barang rongsokan sudah dikirim, namun uang pembayaran sering ditunda. Bahkan pembayaran tersebut bisa tertahan dalam waktu yang tidak ditentukan oleh bos.

Hal semacam ini bisa saja terjadi juga bisa tidak. Tergantung dari kebijakan dari bos anda. Jika bos anda baik dan profesional untuk hal semacam ini sebenarnya tidak perlu terjadi.

Maka baiknya bangun kerja sama yang baik antara anda sebagai pemilik barang dan bos anda. Bisa juga sebelum memutuskan untuk berlangganan buat semacam penjanjian atau kesepatan bersama guna kelancaran bisnis.

7. Dianggap Miskin

Kenyataan di lapangan, masyarat menganggap bahwa bisnis rongsokan adalah usaha orang miskin dan terkesan sia-sia. Pasalnya "Rongsokan" di mata masyarat itu sendiri memiliki arti barang bekas yang dianggap tidak ada arti dan barang buangan.

Orang terkadang menilai hanya dari sisi luar nya saja. Mereka tidak tahu bahwa bisnis rongsokan juga bisa mendatangkan keuntungan yang besar dan proses menjalankan bisnis rongsokan ini tidaklah rumit yang mengharuskan mempunyai sekil - sekil tertentu.

Dari berbagai resiko yang ada seimbangkan juga dengan terus meningkatkan penjualan agar tetap bertahan. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel berikut cara meningkatkan penjualan agar bertahan dan bisa bersaing.

Daftar penjelasan tentang bisnis rongsokan online di atas tentunya bisa langsung dipahami dengan baik sebelum benar-benar menjalankannya. Apabila semua aspek di atas sudah dipahami dengan baik, maka bisnis barang bekas secara online akan memberikan keuntungan yang besar.