Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengenal Bisnis Properti Syariah yang Menjanjikan

Barangku.id - Bisnis properti memang begitu diminati karena menjanjikan keuntungan dengan nominal yang besar tetapi juga memiliki resiko yang cukup tinggi. Bisnis properti syariah disebut lebih berpeluang mengingat agama mayoritas negara ini adalah Islam.

Untuk memulai bisnis ini diperlukan perencanaan dan juga strategi yang baik agar resiko bisa diminimalisir. Selain itu, dibutuhkan juga wawasan luas mengenai segala hal tentang bisnis properti yang bisa dipelajari pada pembahasan berikut:

Mengenal Bisnis Properti Syariah

Bisnis Properti Syariah
Mengenal Bisnis Properti Syariah

Bisnis properti sendiri merupakan sebuah usaha yang dijalankan berupa kepemilikan aset besar seperti tanah serta bangunan. Aset yang ditawarkan umumnya dalam bentuk lengkap termasuk dengan sarana dan juga prasarananya sebagai sebuah kesatuan. 

Baca juga: 3 Cara menambah lokasi bisnis di Google maps

Kegiatan yang dilakukan tidak hanya jual beli saja tetapi bisa juga dalam bentuk penyewaan bangunan untuk memperoleh keuntungan. Hampir semua jenis bangunan bisa menjadi produk pada bisnis ini seperti rumah, apartemen, villa, dan sebagainya.

Selain hunian, bangunan dengan tujuan komersial seperti ruko, hotel, mal, gedung kantor dan bangunan pabrik juga bisa dijadikan produk. Ketika dikaitkan dengan istilah syariah, maka kegiatan dalam bisnis ini akan melibatkan prinsip-prinsip Islam : 

Tidak membebankan bunga pada aktivitas jual beli maupun sewa yang dilakukan karena bunga adalah riba.

Konsumen yang telat dalam melakukan pembayaran tidak mendapatkan denda.

Keuntungan murni dari selisih modal dan harga jual produk, bukan dari bunga, maupun beban lain yang dilarang dalam syariat.

Baca juga: Rekomendasi bisnis modal 1 juta

Hal yang paling membedakan properti syariah dari jenis konvensional adalah tidak adanya asuransi pembelian. Asuransi memiliki unsur ketidakpastian dan hal ini tidak selaras dengan syariat Islam.

Dalam Islam, asuransi disebut memiliki unsur judi, karena pihak asuransi memiliki peluang keuntungan jika penggunanya tidak melakukan klaim. Sedangkan jika pengguna mengalami musibah maka lembaga asuransi akan rugi besar.

Jenis-jenis Produk Properti Syariah

Bisnis properti syariah mungkin dibayangkan akan memerlukan modal yang sangat besar mengingat harga produknya yang tidak murah. Padahal, ada sistem partnership venture yang bisa diikuti untuk terlibat dalam bisnis properti tanpa modal yang besar.

Alternatif lain yang bisa dilakukan untuk terjun di bisnis ini yaitu dengan menjadi sumber properti. Misalnya halaman rumah yang ada di pinggir jalan bisa dimanfaatkan untuk disewakan kepada pengusaha angkringan dengan sistem bulanan atau tahunan.

Bisnis properti non konvensional ini dibedakan menjadi tiga jenis dimana pembagian ini terkait dengan tipe produk yang ditawarkan. Untuk menentukan jenis produk yang sesuai, maka Anda perlu memahami karakteristiknya, yaitu sebagai berikut : 

1. Properti Siap Huni

Jenis produk satu ini biasanya dijalankan oleh pengembang yang telah memiliki kekuatan finansial. Besarnya biaya untuk menyediakan bangunan siap huni membuat pengembang kecil sulit untuk menjalankan jenis yang satu ini.

Contoh produknya adalah bangunan perumahan atau apartemen dimana fokus target penjualannya adalah para keluarga muda. Terkait sistem usaha yang dikelola sesuai syariah, maka yang jual belinya memakai akad Murabahah :

Mekanisme transaksi jual belinya adalah dengan menambahkan margin keuntungan yang nantinya akan didapatkan bank.

Pembeli akan memiliki nominal angsuran yang nominalnya pasti hingga pembiayaan tersebut selesai.

2. Produk Sewa

Bisnis properti syariah dengan pengelolaan yang cenderung lebih mudah dari yang lain adalah sewa. Produk jenis ini tentu sudah begitu familiar karena lekat dengan masyarakat contohnya yaitu kontrakan dan kos.

3. Properti Inden

Penjualan produk dengan menggunakan sistem inden atau memesan dahulu juga bisa dilakukan sesuai syariat. Kesepakatan dalam transaksi ini bisa menggunakan akad yang sesuai yaitu akad Istishna.

Baca juga: Peluang bisnis rongsokan online dan tips memulainya

Pada akad ini, produk yang dibeli penyerahannya akan dilaksanakan pada hari lain dimana pembayarannya adalah dengan mencicil. Setelah pembayaran berhasil dipenuhi, maka bangunan juga harus sudah selesai untuk kemudian segera diserahkan.

Tips Sukses Menjalankan Bisnis Properti

Sebuah bisnis tidak dijamin akan selalu sukses hanya karena dijalankan dengan modal yang besar saja. Diperlukan langkah khusus agar bisa berhasil menjalankan bisnis properti, berikut tips yang sebaiknya dilakukan :

1. Bangun Relasi Seluas Mungkin

Seseorang yang mempunyai relasi banyak dan luas tentu lebih mudah dalam berpromosi dan memperoleh konsumen. Hubungan baik dengan banyak orang memberikan manfaat besar termasuk pada kelancaran bisnis.

Bersikap ramah, membuka diri untuk berinteraksi dengan orang lain adalah awal dari terciptanya sebuah relasi. Cobalah untuk bergabung dalam asosiasi properti agar terjalin dengan pihak-pihak yang ada di bidang tersebut.

Baca juga: Rekomendasi franchise di bawah 5 juta rupiah

2. Cari Peluang Setiap Waktu

Properti selalu berkembang dengan pesat, tidak jarang kesempatan besar muncul secara tidak terduga. Untuk bisa memanfaatkan peluang paling potensial, Anda harus mencarinya dan bukan hanya sekedar menunggunya datang.

Manfaatkanlah relasi yang dimiliki, cari dan amati setiap informasi yang ada di sekitar. Terkadang ikut dalam obrolan di tempat makan pun bisa memberikan informasi mengenai sebuah peluang.

Itulah pembahasan singkat tentang bisnis properti syariah yang memerlukan komitmen kuat dalam menjalankannya. Harga properti yang cenderung terus bertambah memang memungkinkan perolehan keuntungan yang besar.