Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenali Cara Membuat RAB Usaha Sebagai Perencanaan Usaha yang Baik

Barangku.id - Dalam menjalankan usaha, pengusaha tentunya harus mempersiapkan banyak hal untuk usahanya. Salah satunya contohnya adalah rencana anggaran biaya (RAB). Adanya RAB membuat bisnis menjadi lebih terstruktur. Karenanya, pengusaha wajib mengetahui cara membuat RAB usaha yang baik.

Pembuatan RAB memang tak selamanya mudah, apalagi bagi pengusaha pemula. Namun jika terbiasa membuat RAB untuk usaha, tentunya usaha akan menjadi terstruktur. Dengan begitu, penyelesaian permasalahan dan evaluasi pada usaha lebih mudah dilakukan. Usaha pun akan menjadi berkembang.

Apa Itu RAB dalam Bisnis?

cara buat rab usaha
Cara membuat rab usaha dengan baik

Ada beberapa istilah yang harus diketahui saat memulai bisnis. Salah satunya adalah RAB usaha. Rencana anggaran biaya ini penting bagi sebuah usaha yang baru saja dibangun ataupun yang sudah berjalan dalam kurun waktu tertentu. RAB menyangkut keseluruhan biaya dalam usaha.

Pengusaha yang baru saja memulai usahanya, sangat disarankan untuk menyusun RAB. Dengan begitu, pengusaha akan lebih bisa bersiap-siap untuk hal-hal yang mungkin terjadi dalam berjalannya usaha. Tidak hanya seputar persiapan usaha, namun penanggulangan masalah dalam usaha.

Pembuatannya RAB usaha pun tidak bisa sembarangan. Ini adalah perwujudan perencanaan yang matang oleh pengusaha. Nantinya, RAB juga bisa menjadi acuan perusahaan dalam mengeluarkan biaya. Karenanya, meski berbentuk estimasi, RAB harus diperhitungkan dengan baik.

Bagaimana Cara Menyusun RAB?

Untuk usaha yang baru saja dijalankan, tentu membutuhkan banyak petunjuk untuk bisa menyusun RAB. Dengan begitu, RAB secara perlahan akan menjadi susunan yang baik dan benar. Karenanya, pengusaha wajib untuk mempelajari RAB dan cara membuat RAB usaha yang terstruktur.

Dalam RAB, akan ada beberapa hal yang dilakukan dalam penyusunannya. Hal-hal ini akan mempengaruhi hasil RAB dan ketelitiannya pada kebutuhan usaha. Untuk itu, perhatikan cara membuat RAB yang bisa diterapkan oleh pengusaha baru berikut ini:
  • Pengusaha bisa membuat RAB dengan konten evaluasi pendapatan usaha yang berasal dari penghitungan modal dan omset.

  • Untuk usaha yang baru, RAB bisa diwujudkan dalam bentuk hipotesis.

  • Pengusaha bisa juga mewujudkan RAB dengan penghitungan dalam bentuk biaya tetap yang digunakan untuk keseluruhan proses produksi dan distribusi.

  • Pengusaha perlu menghitung biaya variabel dan menyertakannya pada penghitungan yang dilakukan dalam RAB untuk keseluruhan biaya produksi hingga distribusi.

  • Jangan pernah melupakan dana darurat dengan jumlah perkiraan yang masuk akal untuk menangani masalah yang mungkin terjadi.

  • RAB juga bisa direpresentasikan dengan menyertakan laba dan rugi yang akan didapatkan oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya.

  • Pengusaha bisa menyusun semua data seperti yang sudah disebutkan diatas dalam RAB yang akan disusun untuk RAB yang teliti dan terperinci.

  • Sajian bisa dalam bentuk tabel agar memudahkan analisis terhadap RAB yang dibuat.

Cara Membuat Rincian Modal Usaha

Dalam RAB, akan ada rincian modal usaha yang disertakan. Modal usaha tentu menjadi bagian penting pula dalam anggaran belanja sebuah usaha. Karenanya, modal usaha harus juga disusun dengan baik. Sebelum itu, mari perhatikan cara membuat rincian modal usaha berikut ini:

1. Menyertakan Modal Investasi

Dalam pembuatan RAB pengusaha tentu harus mencantumkan modal investasi. Modal ini adalah modal yang sifatnya jangka lama. Pengusaha tak perlu mengadakan setiap bulan.

Beberapa hal yang bisa dimasukkan dalam modal investasi adalah biaya sewa gedung atau toko tempat usaha. Kemudian kendaraan untuk logistik juga bisa dimasukkan dalam anggaran biaya ini.

2. Menentukan Modal Kerja

Untuk menyertai modal investasi, sebuah usaha juga kan memiliki modal kerja. Berbeda dengan modal investasi, modal ini adalah untuk keperluan yang rutin dikeluarkan. Biasanya jangka waktunya adalah satu kali produksi.

Pembelanjaan bahan pokok bisa dimasukkan dalam modal kerja. Kemudian kemasan, label, dan lain sebagainya akan masuk dalam anggaran ini. Pengusaha perlu mengeluarkan modal ini untuk terus bisa membuat persediaan barang.

3. Menghitung dan Menyertakan Modal Operasional

Modal operasional juga diperlukan untuk dimasukkan dalam RAB usaha. Pengusaha juga perlu mengeluarkan modal operasional secara rutin. Biasanya jangka waktunya adalah setiap bulan.

Biaya ini akan mencakup hal-hal terkait operasional perusahaan. Misalnya saja biaya sewa bulanan, biaya listrik atau tagihan air. Kemudian, bagi pengusaha yang menggunakan tenaga kerja maka, upah pegawai akan masuk dalam anggaran ini.

4. Menemukan Modal Awal

Semua modal yang sudah ditetapkan, tidak dibiarkan begitu saja. Pengusaha harus melakukan penghitungan lanjutan. Tujuannya adalah untuk menemukan modal awal dari usaha yang dijalankan.

Dengan penghitungan ini, pengusaha bisa mendapatkan angka tertentu yang menggambarkan modal awal usahanya. Nantinya, modal awal ini juga akan digunakan untuk menemukan modal akhir serta laba dan rugi yang didapatkan.

5. Menentukan Modal Akhir

Terakhir, perlu dilakukan penghitungan modal akhir. Modal akhir bisa dikatakan sebagai selisih dari biaya estimasi dalam RAB dengan kenyataan lapangan. Pengusahaan akan mendapatkan angka dari modal akhir setelah melakukan produksi.

Beberapa hal lain yang juga dimasukkan dalam penghitungan ini, adalah kerugian serta dana yang diambil oleh pengusaha untuk keperluan produksi. Setelahnya, selisih dengan modal awal akan terlihat.

Membuat RAB Usaha Tas

Menyusun RAB sebuah usaha tentu tak bisa sembarangan. Pengusaha harus menyesuaikan penyusunan RAB sesuai dengan jenis barang yang dijual. Misalnya saja, usaha yang dijalankan adalah usaha tas, maka gunakan cara membuat RAB usaha tas seperti berikut ini:

1. Modal Awal Usaha Tas

Yang pertama kali ditetapkan dalam membuat RAB penjualan tas adalah modal awal usaha tas. Adapun beberapa modal awal yang perlu diketahui sebagai berikut:
  • Etalase kaca untuk pajangan: Rp 1.000.000

  • Rak untuk pajangan: Rp 1.000.000

  • Mesin Kasir: Rp 300.000

  • Meja Display: Rp 300.000

  • Kursi Pengunjung: Rp 300.000

  • Dari penghitungan modal awal, didapatkan angka Rp 2.900.000.

2. Modal Bulanan Usaha Tas

Penentuan modal bulanan juga perlu dilakukan oleh pengusaha untuk mematok harga tas tersebut. Adapun beberapa modal bulanan dalam menjalankan usaha tas antara lain:
  • Stok bulanan (100 pcs) @ Rp 50.000 x 100 = Rp 5.000.000

  • Kebutuhan listrik bulanan: Rp 200.000

  • Kertas Struk: Rp 100.000

  • Biaya sewa toko: Rp 2.000.000

  • Penghitungan modal bulanan, mendapatkan angka Rp 7.300.000
Perlu diketahui bahwa penghitungan RAB usaha tas tak perlu menyertakan estimasi barang kadaluarsa, karena tas bukan merupakan produk cepat busuk. Sertakan juga sejumlah anggaran untuk mempersiapkan pengeluaran tak terduga.

Membuat RAB Usaha Makanan

Berbeda dengan usaha tas, usaha makanan tentu memiliki RAB nya sendiri. Cara membuat RAB usaha makanan sebenarnya tak jauh berbeda dengan usaha tas. Hanya saja memang ada beberapa hal khusus yang membedakan keduanya. Simak pembahasan berikut ini:
  • Hal yang sudah tentu harus ada dalam RAB usaha makanan adalah daftar pengadaan yang meliputi alat produksi, alat display, dan penyajian.

  • Yang membedakan usaha makanan dengan usaha lainnya adalah biaya produksi atau pembelian bahan makanan.
  • Biaya operasional juga wajib dimasukkan dalam anggaran yang dimasukkan dalam RAB.
  • Dalam berbisnis makanan, pengusaha harus mempersiapkan kemungkinan barang kadaluarsa dalam RAB yang dibuat.
  • Masukkan juga biaya tak terduga yang bisa digunakan untuk menutup kemungkinan adanya pengeluaran diluar RAB.
Itulah sekilas pembahasan tentang cara membuat RAB usaha. Adanya RAB akan membuat perencanaan usaha lebih terstruktur dan rapi. Usaha yang mementingkan sistem yang terstruktur tentu akan bisa mengatasi masalahnya dengan lebih sistematis juga bukan?