Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Investasi

Barangku.id - Setiap orang tentu ingin memiliki kebebasan finansial di masa muda dan tuanya. Salah satu cara untuk menjaga kondisi finansial seseorang adalah dengan berinvestasi. Namun, rupanya ada perbedaan antara investasi syariah dan konvensional biasa. Lalu, apa saja perbedaan investasi syariah dan konvensional? Berikut pemaparannya untuk Anda.

Pengertian Investasi Syariah dan Konvensional

perbedaan investasi syariah dengan investasi konvensional
Ilustrasi perbedaan investasi
konvensional dan syariah

Sebelum memulai berinvestasi, sebaiknya ketahui terlebih dahulu bahwasanya investasi itu ada 2 jenis yaitu investasi konvensional dan syariah. Perbedaan investasi syariah dan konvensional ini cukup terlihat dari beberapa faktor pembedanya yang akan dijelaskan lebih lengkap setelah pembahasan ini.

Investasi syariah merupakan bentuk penanaman modal untuk memperoleh keuntungan yang dalam prosesnya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah dalam hukum agama Islam. Berbeda halnya dengan investasi konvensional yang tidak menerapkan prinsip-prinsip syariah agama Islam.

Kedua jenis investasi tersebut sering digunakan oleh banyak masyarakat di Indonesia dalam berinvestasi. Selain itu, produk yang ditawarkannya pun cukup beragam dengan tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda-beda.

Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional

Dalam proses kegiatan berinvestasi baik itu syariah maupun konvensional tentunya memiliki perbedaan. Untuk itu, di bawah ini terdapat penjelasan lebih lengkap mengenai perbedaan investasi syariah dan konvensional secara umum.

1. Akad Pelaksanaan

Perbedaan pertama akan dibahas dari faktor akad terlebih dahulu. Akad merupakan hal yang sangat penting dalam bertransaksi investasi. Sederhananya, akad merupakan suatu kesepakatan yang dilakukan dalam sebuah transaksi. Akad juga biasa dilakukan untuk transaksi lain selain investasi.

Investasi syariah memiliki beragam jenis akad, yaitu mulai dari mudharabah (bagi hasil), ijarah (sewa-menyewa), dan musyarakah (kerjasama). Mudharabah merupakan akad bentuk kepercayaan pemilik modal pada investor ataupun sebaliknya. Lalu, akad wakalah bil ujrah, merupakan penjaminan atas wali dalam investasi syariah.

Sementara itu, untuk investasi konvensional berjalan hanya tanpa adanya beragam akad yang mengirinya.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwa hal lain seperti halal dan haramnya kegiatan investasi konvensional yang dipilih pun tidak mempunyai aturan yang baku. Berbeda halnya dengan investasi syariah yang memiliki banyak aturan ketat mengenai halal dan haram dalam kegiatan berinvestasi.

2. Ruang Lingkup dan Instrumen

Selanjutnya yaitu dari ruang lingkup dan instrumen. Disini, perlu Anda ketahui bahwa investasi konvensional mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih besar dan luas jika dibandingkan dengan investasi syariah. Berbagai macam aspek bisnis dapat dilakukan dalam investasi konvensional tanpa kecuali.

Sementara itu, investasi syariah memiliki ruang lingkup yang lebih sempit alias terbatas. Hal ini dikarenakan aspek bisnis yang menjadi produk investasi harus produk yang dijalankan mengacu pada prinsip syariah Islam.

Sebenarnya ada banyak pilihan produk investasi syariah, namun perlu melewati seleksi yang ketat terlebih dahulu agar mengetahui kesesuaian produk tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau belum.

3. Mekanisme Transaksi

Perbedaan investasi syariah dan konvensional selanjutnya ada di mekanisme transaksi. Di dalam investasi konvensional biasa, mekanisme transaksi dan pengelolaan dananya tidak dibatasi dengan jelas. Dalam hal ini alokasi dana investasi bebas digunakan dalam berbagai bidang, termasuk beberapa bidang yang belum diketahui kehalalannya.

Selain itu, mekanisme bunga dalam investasi konvensional juga mungkin dilakukan manipulasi. Tentu hal ini berkebalikan dari investasi syariah.

Investasi syariah memiliki mekanisme transaksi yang telah diatur secara ketat dan terbatas. Setiap dana investasi akan digunakan pada bidang tertentu yang sudah jelas kehalalannya. Selain itu juga pastinya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam.

4. Tujuan Investasi

Perbedaan investasi syariah dan konvensional berikutnya ialah dari segi tujuan investasi. Investasi syariah tidak hanya berfokus pada perolehan pengembalian (return), namun juga Socially Responsible Investment (SRI) yang merupakan bentuk strategi investasi yang mana penggabungan dari keuntungan dengan kebijakan sosial.

Dalam hal ini, investasi syariah menggunakan misi pemberdayaan dalam segala aktivitas ekonomi yang dilakukan serta mengandung unsur ibadah seperti sedekah. Hal ini berbeda dengan investasi konvensional.

Investasi konvensional pada umumnya selalu menginginkan return yang tinggi, namun juga tidak mudah untuk mendapatkannya serta membutuhkan waktu. Investasi konvensional hanya memiliki misi untuk kemajuan ekonomi saja.

5. Emiten Penjual Saham

Perbedaan investasi syariah dan konvensional berikutnya yaitu emiten penjual saham. Di dalam pasar modal konvensional, emiten apa saja bisa melakukan penjualan saham di pasar modal tanpa harus memperhatikan kehalalannya. Transaksi dan instrumen transaksi yang dilakukan memiliki bunga dan juga kemungkinan terjadinya beberapa kegiatan transaksi yang spekulatif dan manipulatif.

Hal ini jauh berbeda dari investasi syariah, investasi syariah dalam pasar modal syariah, emiten yang menjual saham akan sangat memperhatikan betul mengenai status halal atau haramnya. Selain itu juga memastikan kembali semuanya telah memnuhi syarat-syarat atau prinsip syariah dalam Islam.

Lebih Baik Investasi Syariah atau Konvensional?

Jika sebelumnya Anda sudah memahami beberapa perbedaan investasi syariah dan konvensional, mungkin Anda menjadi bingung ingin memilih investasi yang mana. Pertama, perlu diingat bahwa kedua jenis investasi tersebut sama-sama bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

Dalam memilih jenis investasi yang ingin digunakan, Anda perlu mempertimbangkan perbedaan paling mendasar dari kedua jenis investasi tersebut. Apakah Anda ingin investasi yang dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam, atau melakukan investasi biasa yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Keduanya dapat dipilih sesuai dengan keinginan Anda.

Investasi syariah merupakan pilihan yang terbaik untuk Anda yang penganut paham syar’i, dalam hal ini ingin memastikan bahwa setiap keuntungan yang diperi=oleh dari investasi merupakan hasil yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Jika memilih investasi syariah, Anda tidak hanya akan mendapatkan keuntungan, melainkan juga bisa mendapat berkah di dalamnya. Karena, secara tidak langsung Anda juga sudah melakukan sedekah di dalam investasi, hal ini telah disinggung sebelumnya pada bagian Socially Responsible Investement (SRI).

Walaupun begitu, investasi syariah menyediakan produk yang lebih terbatas, hal ini juga karena pengelola dana investasi hanya mengelola aset yang telah disetujui secara syariah.

Sementara itu, untuk investasi konvensional, prosesnya lebih fleksibel dan pilihan produknya lebih luas. Hal itu karena proses dalam kegiatan investasi konvensional tidak terikat dengan segala macam jenis usaha yang digunakan untuk sebagai sumber penghasilan atau keuntungan Anda.

Investasi syariah tidak ada yang namanya gharar, yakni pemberian informasi yang cacat dan membingungkan nasabah. Lalu, ada larangan maysir, yaitu investasi yang berlebihan.

Dalam berinvestasi syariah juga terdapat pengecekan secara berkala untuk memastikan dana investasi dan keuntungan yang telah diperoleh nasabah tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Itu dia mengenai perbedaan investasi syariah dan konvensional yang perlu diperhatikan. Sebaiknya pertimbangkan perbedaan-perbedaan di atas terlebih dahulu sebelum Anda benar-benar yakin memilih suatu jenis produk investasi Anda agar nantinya tidak sampai salah pilih investasi.