Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional Serta 4 Kelebihannya

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional adalah terletak pada cara pengelolaan dan sistem investasi yang digunakan serta manfaatnya. Manusia tidak ada yang tahu kehidupan di masa depannya. Apakah akan semakin baik atau semakin buruk, karena apapun bisa terjadi. Maka setiap manusia harus siap akan resiko dari setiap apa yang telah di lakukannya.

Pada kenyataannya manusia sering kali tidak siap dengan resiko buruk yang akan terjadi di masa depan. Apalagi jika hal buruk terjadi pada kesehatan dan finansialnya. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk masa yang akan datang? Tentu kita harus menyiapkan diri kita untuk kedepannya.

Perbedaan Asuransi Syariah dan konvensional

Anda pasti sering mendengar tentang kata asuransi yang saat ini sedang marak di perbincangkan. Baik itu asuransi syariah ataupun asuransi konvensional. Namun pernahkah anda berfikir apa saja perbedaannya. Artikel ini akan membahas tuntas Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional.

1. Asuransi Syariah

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Ketahui perbedaan antara keduanya
dengan simak ulasan berikut
Asuransi syariah adalah Badan usaha kelompok masyarakat berbagi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau kelompok yang melakukan kegiatan investasi dalam bentuk aset atau Tabarru’ yang menggunakan prinsip Sharing Risk serta adanya akad yang sesuai dengan syariah Islam yang berpedoman pada DSN MUI 21/DSN-MUI/X/2001.

Pengelolaan dana yang di lakukan oleh pengelola asuransi syariah berupa pengelolaan dana Tabarru’. Pengelolaan tersebut di lakukan untuk saling tolong menolong diantara sesama (sharing risk).

Pada prinsipnya asuransi syariah ini diadakan karena bertujuan untuk saling tolong menolong antar sesama. Dengan hal itu maka diharapkan dapat memperkuat rasa kepedulian di dalam diri antar sesama. Dengan begitu manusia akan merasa aman karena memang konsep yang ditawarkan pada asuransi syariah ini adalah konsep sharing risk.

Beberapa hal yang perlu diketahui, bahwa asuransi syariah ini hanya di gunakan untuk 4 hal saja. Empat hal tersebut berupa Ujra, Santunan asuransi (klaim resiko), Membayar Reasuransi dan juga Surplus Underwriting.

Kelebihan Asuransi Syariah

Asuransi Syariah memiliki 2 manfaat yang di dapat oleh para pesertanya yaitu Sebagai proteksi untuk diri sendiri/pribadi, dan berbuat baik dengan menyisihkan sebagian dana untuk menolong orang lain

Baca juga: Kelebihan dan kekurangan bisnis online

Produk Asuransi Syariah

Manulife Indonesia mempunyai produk syariah yaitu Mission Syariah yang memberikan manfaat:

• Santunan Asuransi Maksimal serta Alokasi Investasi Optimal berbasis Syariah

• Manfaat Loyalitas Total 750%

• Dilengkapi dengan Asuransi Kesehatan sebagai Asuransi tambahan

• Tolong menolong melalui Dana Tabarru’ serta Surplus Underwriting

2. Asuransi Konvensional

Asuransi Konvensional adalah Salah satu produk asuransi yang berprinsip pada jual beli resiko (Transfer risk) yang artinya asuransi konvensional ini lebih kepada pengalihan resiko ekonomis kepada perusahaan asuransi. Hal ini tentu bertolak belakang dengan konsep asuransi syariah yang lebih mengedepankan sharing risk.

Prinsip Asuransi Konvensional

Lalu bagaimana sih sebenarnya prinsip asuransi konvensional ini? Prinsip asuransi konvensional ini tertanggung harus menyetor sejumlah premi (kontribusi) ke perusahaan asuransi sebagai ganti resiko. Maka jika suatu saat tertanggung tersebut mengalami resiko uang yang disetor dapat dimanfaatkan oleh pemegang polis.

Saat tertanggung tidak mengajukan klaim pada masa akhir perjanjian maka perusahaan asuransi inilah yang akan diuntungkan (surplus underwriting). Namun, jika tertanggung mengajukan klaim dalam jumlah yang besar apalagi dalam waktu dekat maka pihak asuransi yang akan dirugikan (defisit underwriting). Karena pihak asuransi harus mengambil dana dari peserta lain untuk menutupi klaim tersebut.

Pengelolaan dana pada asuransi konvensional ini juga lebih kepada adanya bunga. Karena dana yang di kumpulkan di kelola kedeposito dan obligasi, yang mana keduanya tersebut berbunga.

Kelebihan Asuransi Konvensional

Adapun kelebihan asuransi konvensional ini adalah:

1. Memiliki lebih banyak pemilihan pengelolaan dana

Pada asuransi konvensional premi yang disetorkan akan dialihkan ke biaya dan investasi, atau hal lain untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

2. Memberikan keuntungan yang besar

Karena instrumen investasi yang digunakan dalam pengelolaan dana preminya jauh lebih beragam, sehingga potensi keuntungan pada asuransi konvensional ini lebih besar

3. Mengedepankan praktik jual beli

Praktik jual beli pada Asuransi konvensional digunakan untuk membeli risiko kepada perusahaan penyedia jasa asuransi. Jadi perusahaan akan sepenuhnya menanggung resiko yang terjadi pada tertanggung. Baik nama pribadi atau keluarga.

4. Memberikan bonus tambahan jika tidak di klaim sampai masa polis berakhir

Untuk mengapresiasi peserta yang tidak mengklaim pada akhir masa asuransi maka perusahaan memberikan bonus untuk para peserta. Hal ini dilakukan perusahaan karena menilai peserta asuransi sangat berhati-hati dalam menjaga aset mereka atau biasa di kenal dengan istilah no-claim bonus.

Contoh Asuransi Konvensional

Berikut ini beberapa contoh asuransi konvensional.
  •  Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah perlindungan terhadap hilangnya pendapatan seseorang atau keluarga akibat kematian anggota keluarga (tertanggung) yang menjadi sumber nafkah bagi keluarga. Dengan kata lain, produk asuransi ini sebagai bentuk antisipasi agar keluarga yang ditinggalkan tidak mengalami kesulitan finansial di masa yang akan datang.
  • Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan pada asuransi konvensional ini lebih menawarkan beragam manfaat yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon pesertanya, mulai dari biaya rawat inap, perawatan pra & pasca rawat inap, hingga biaya proses melahirkan (normal maupun Caesar).
  • Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan dibagi menjadi dua menurut jenisnya, yaitu all risk dan total loss only. Keduanya tentu memiliki keunggulannya masing-masing.

Dari ulasan perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional di atas maka dapat di simpulkan bahwa perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional lebih pada tujuan dari para asuransi masing-masing. Yang mana pada asuransi syariah lebih bertujuan untuk sharing risk dan asuransi konvensional transfer risk.

Selain perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional mendasar tersebut, ada beberapa perbedaan asuransi dalam segi praktis yang perlu diketahui:
  • Kontrak/Perjanjian/ Akad
Asuransi syariah memiliki akad tabarru’ sebagai bentuk ta’awwun sesuai dengan syariat Islam. Namun kontrak pada asuransi konvensional mengedepankan kontrak oleh pihak perusahaan jasa asuransi kepada peserta asuransi sebagai tertanggung.
  • Kepemilikan Dana
Dalam Asuransi Syariah kepemilikan dana bersama. Jika ada peserta yang mengalami musibah maka peserta lain akan membantu menggunakan dana tabarru’. Ini adalah bagian dari prinsip sharing of risk.
  • Surplus Underwriting
Surplus Underwriting adalah selisih lebih (positif) dari pengelolaan risiko underwriting dana Tabarru’ yang telah dikurangi oleh pembayaran santunan, reasuransi, dan cadangan teknis, yang dikalkulasi dalam satu periode tertentu. Proteksi Syariah membagikan Surplus Underwriting ke para peserta sesuai dengan regulasi yang ada dan fitur produk yang telah disepakati sebelumnya.
  •  Memiliki Dewan Pengawas Syariah
Berbeda dengan asuransi konvensional, untuk memastikan prinsip syariah maka, perusahaan asuransi syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang melakukan fungsi pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah pada kegiatan usaha lembaga keuangan syariah, termasuk proteksi syariah
  • Tidak Melakukan Transaksi yang Dilarang Dalam Keuangan Syariah
Transaksi pada Asuransi Syariah harus terhindar dari unsur Maysir (Untung-untungan), Gharar (ketidakjelasan), Riba & Risywah (suap).
  • Halal
Investasi berbentuk Tabarru’ dilakukan sesuai syariat Islam, sehingga portofolio investasi hanya akan melibatkan instrumen yang halal saja.