Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perhitungan Keuntungan/ROI dari Bisnis Rental dengan Perhitungan ROI Bisnis Lainnya

Return of Investment atau yang lebih dikenal dengan ROI merupakan suatu metrik yang digunakan untuk menghitung keuntungan. Biasanya digunakan dalam perhitungan keuntungan bisnis penjualan. Namun bagaimana dengan perhitungan keuntungan/ROI dari bisnis rental? Apakah sama dengan rumus ROI yang biasa digunakan untuk bisnis lainnya?

Sementara yang diketahui, bisnis rental tidak sama dengan bisnis lainnya. Dimana dalam bisnis rental, pendapatan yang diperoleh berupa uang sewa dari barang-barang yang direntalkan. Untuk mencari jawaban mengenai masalah tersebut, maka Anda telah melakukan hal yang tepat jika menyimak ulasan berikut ini.

Rumus ROI Pada Umumnya, dan Perhitungan Keuntungan/ROI dari Bisnis Rental

Perhitungan Keuntungan/ROI dari Bisnis Rental dengan Perhitungan ROI Bisnis Lainnya
Hitungan keuntungan/ROI bisnis rental.
Ⓒ rumah-bumn
Pada umumnya, perhitungan ROI digunakan untuk mengetahui dan membandingkan sejumlah investasi pada bisnis yang berbeda. Dalam arti, dengan perhitungan keuntungan/ROI ini, Anda akan mengetahui seberapa cepat pengembalian modal investasi yang sebelumnya telah disertakan.

Dalam perhitungan keuntungan/ROI dari bisnis rental juga sebenarnya digunakan untuk membandingkan seberapa cepat pengembalian modal investasi dari bisnis tersebut, jika dibandingkan dengan bisnis lainnya. Khususnya dengan bisnis yang berkaitan dengan penjualan.

Baca juga: Modal awal bisnis rental mobil hanya dengan 5 juta untung besar

Namun sebelum membahas perhitungan ROI dari bisnis rental ini, Anda perlu mengetahui mengenai rumus ROI secara keseluruhan. Dimana rumus ROI tersebut banyak diadopsi oleh para owner dari beberapa bisnis penjualan.

Rumus ROI yang dimaksud diantaranya:
Rumus ROI
Dimana jika Anda menginvestasikan uang sebesar 50 juta rupiah, kemudian dalam 1 tahun, penjualan yang dihasilkan ternyata menjadi sekitar 60 juta rupiah. Maka perhitungan keuntungan/ROI dari penjualan tersebut yaitu sebagai berikut:
perhitungan keuntungan/ROI
Dengan perhitungan ROI diatas bisa diketahui, bahwa dari investasi yang disertakan sebesar 50 juta rupiah tersebut, telah didapatkan margin keuntungan sebesar 20%. Namun perhitungan tersebut sebenarnya digunakan untuk investasi pada bisnis penjualan. Lalu bagaimanakah rumus perhitungan keuntungan/ROI dari bisnis rental? Untuk mengetahui jawabannya, ada baiknya Anda menyimak pembahasan berikut ini.

Rumus Perhitungan Keuntungan/ROI dengan Berbagai Cara

Selain digunakan dalam bisnis penjualan, sebenarnya perhitungan ROI juga bisa digunakan untuk bisnis-bisnis yang lainnya. Termasuk pada bisnis penyewaan barang, atau yang lebih dikenal dengan istilah bisnis rental.


Karena memiliki bisnis-bisnis yang berbeda tersebut, tentunya rumus perhitungan ROI ini juga dibuat dengan perhitungan yang berbeda, yang disesuaikan dengan bisnis yang dijalani. Beberapa rumus ROI ini dibuat dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut ini. Diantaranya:

1. Laba Kotor dan Juga Pengeluaran

Selain menggunakan rumus berdasarkan investasi (modal) yang disertakan, Anda juga bisa menghitung keuntungan/ROI berdasarkan laba kotor yang diperoleh, yang nantinya akan dikurangi dengan total pengeluaran yang berlaku pada periode tersebut. 
Dimana nantinya akan ditemukan laba bersih, yang akan dibagi dengan biaya investasi awal, yang kemudian dikalikan dengan 100%. Untuk lebih jelasnya, seperti berikut ini:
Perhitungan Laba Kotor dan Juga Pengeluaran

2. Keuntungan dan Juga Biaya Investasi

Selain menggunakan rumus ROI diatas, Anda juga bisa melakukan penghitungan keuntungan/ROI berdasarkan jumlah keuntungan yang didapat, yang akan dikurangi dengan biaya investasi. Selanjutnya total dari keduanya akan dibagi dengan biaya investasi, dan dikalikan 100%. 
Jika Anda belum paham mengenai perhitungan ROI yang satu ini, maka Anda bisa melihat lebih jelasnya dalam rumus di bawah ini. Diantaranya:
Keuntungan dan Juga Biaya Investasi


3. Pendapatan dan Harga Pokok Penjualan

Sebenarnya, rumus perhitungan/ROI yang satu ini juga sering digunakan untuk menghitung margin keuntungan pada bisnis penjualan. Hanya saja, untuk perhitungan ROI yang satu ini, dilakukan dengan mengandalkan jumlah pendapatan yang diperoleh, yang akan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
Kemudian nantinya, akan dibagi lagi dengan harga pokok penjualan, sebelum akhirnya dikalikan dengan 100%. Rumus perhitungan ROI berdasarkan pendapatan dan harga pokok penjualan ini kurang lebih seperti berikut ini:
rumus Pendapatan dan Harga Pokok Penjualan

Pertanyaannya kini, apakah dari rumus-rumus perhitungan diatas bisa digunakan dalam perhitungan keuntungan/ROI dari bisnis rental? Sebenarnya, sebelum melakukan perhitungan ROI ini, Anda perlu mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bisnis dari penyewaan barang-barang atau yang dikenal dengan bisnis rental ini. Untuk itu, Anda bisa mencari tahu hal tersebut dalam pembahasan selanjutnya berikut ini.

Rumus ROI dari Bisnis Rental dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Berbeda dengan bisnis lainnya, bisnis rental bergantung terhadap beberapa faktor. Dimana faktor-faktor tersebut, secara tidak langsung akan mempengaruhi perhitungan ROI dari bisnis yang satu ini. Beberapa faktor yang dimaksud yaitu:

1. Total Pendapatan Investasi

Faktor pertama yang mempengaruhi perhitungan ROI dari bisnis rental ini yaitu total pendapatan investasi yang diperoleh. Dimana total pendapatan ini bergantung kepada beberapa hal berikut ini. Diantaranya:
  • Pendapatan yang diperoleh dari penghematan yang dilakukan oleh barang yang dirental tersebut. Misalnya jika Anda menyewakan mobil, maka Anda bisa memperhitungkan berapa jumlah pendapatan yang diperoleh bilamana Anda melakukan lepas kunci, maupun jika Anda menyiapkan supir pribadi

  • Pendapatan yang diperoleh yang dihitung berdasarkan angka, bilamana ternyata dengan penghematan yang dilakukan. Misalnya, jika Anda menyediakan supir pribadi, berapa jumlah biaya yang harus Anda keluarkan untuk membayar supir tersebut. Kemudian bandingkan jika Anda melakukan lepas kunci, berapa angka/biaya yang bisa Anda hemat dari sistem lepas kunci tersebut, serta

  • Berapa lama rental sewa tersebut dilakukan

2. Biaya Investasi

Faktor lainnya yang mempengaruhi bisnis rental dan perhitungan keuntungan/Roi yang diperoleh yaitu mengenai biaya investasi. Dimana biaya investasi ini meliputi harga beli dari barang yang disewakan, serta biaya untuk pemeliharaan dan perawatan dari barang tersebut.
Dari faktor-faktor tersebut, maka akan diperoleh suatu rumus perhitungan keuntungan/ROI dari bisnis rental seperti berikut ini:
Rumus Biaya Investasi

Bagi Anda yang belum begitu memahami mengenai rumus perhitungan ROI ini, maka Anda bisa menyimak ilustrasi berikut ini. Dimana saat Anda membeli sebuah mobil, maka diketahui harga dari mobil tersebut yaitu sekitar 130 juta rupiah, yang ditambah dengan biaya perawatan yaitu sekitar 20 juta rupiah.


Dengan 1 unit mobil tersebut, diperkirakan jika Anda menggunakan supir pribadi, maka Anda akan menghabiskan uang untuk membayar gaji supir tersebut sekitar 3 juta rupiah per orang. Sementara keuntungan ROI yang ingin Anda ketahui yaitu dalam periode 2 tahun (24 bulan). Maka bagaimanakah cara menghitung keuntungan ROI dari bisnis rental tersebut?

Dengan menggunakan rumus di atas, maka Anda bisa melakukan penghitungan sebagai berikut:
Rumus Biaya investasi
Dimana:
Total Pendapatan = 2 orang x Rp 3.500.000,- x 24 bulan
                                 = Rp 168.000.000,-
Biaya Investasi       = Harga mobil + biaya perawatan
                                 = Rp 130.000.000,- + Rp 20.000.000,-
                                 = Rp 150.000.000,-

Maka perhitungannya yaitu:
Perhitungan biaya investasi

Dengan kata lain, margin keuntungan yang bisa Anda peroleh selama 2 tahun dari bisnis rental tersebut yaitu sekitar 12%. Bisa dikatakan, margin keuntungan dari bisnis rental memang tidak sebesar dan secepat dari bisnis penjualan. Karena memang perhitungan keuntungan/ROI dari bisnis rental ini diperoleh dari biaya pemanfaatan nilai barang (sewa), dan bukan difokuskan untuk menjual kembali barang yang telah dibeli (penjualan).