Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

7 Resiko Usaha Pecel Lele yang Harus Diwaspadai: Strategi dan Solusi

Barangku.id - Pecel lele merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang bisa dibilang legendaris. Tingginya minat masyarakat terhadap makanan yang satu ini, membuat banyak pedagang mencoba peruntungan usaha tersebut. Namun, sebelum memulai ada baiknya memahami terlebih dahulu risiko usaha pecel lelelele yang sering terjadi. 

Resiko usaha makanan pecel lele, tentu berkaitan dengan berbagai faktor mulai dari sisi pasokan bahan dasar pembuatannya hingga permintaan dan harga produknya. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa mengenai risiko yang mungkin akan muncul dalam usaha pecel lele hingga strategi penanggulangan risiko tersebut. Simak ulasan berikut dengan seksama. 

7 Resiko Usaha Pecel lele yang Kerap dialami Penjual

Resiko Usaha Pecel Lele
Yuk ketahui resiko usaha Pecel Lele
sebelum memulai usaha

Setiap usaha tentu ada risikonya tersendiri.
Tak terkecuali dengan usaha pecel lele yang tentunya memiliki resiko yang tak sepele. Berikut penjelasannya. 

1. Kompetisi Pasar

Resiko pertama yang mungkin akan Anda temui saat berjualan pecel lele yakni kompetisi pasar. Pasalnya, seiring dengan perkembangan zaman, usaha ini mulai banyak disukai oleh para pengusaha kuliner. Atau juga munculnya usaha pecel lele dengan tampilan kekinian baik dari segi menu hingga tempatnya. 

Baca juga: Aneka olahan ayam untuk usaha yang direkomendasikan

Hal itu disebabkan persaingan pasar yang tinggi untuk menjual masakan lezat dan menarik dengan harga terjangkau. Jadi, ketika akan memulai bisnis pecel lele, Anda harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi risiko yang mungkin terjadi akibat persaingan pasar yang ketat. 

2. Sering Terkendala Dengan Perizinan

Perizinan terkendalanya adalah risiko usaha pecel lele yang sering terjadi. Perizinan juga sering kali menjadi keluhan utama para pedagang kaki lima, pasalnya mereka yang telah memiliki izin pun terkadang masih dipermasalahkan seperti adanya pungli dan sebagainya.

Hal ini dikarenakan kebanyakan usaha makanan yang satu ini berlokasi di pinggir jalan sehingga ada pengguna jalan yang merasa terganggu. 

Agar usaha pecel lele terhindar dari razia satpol PP, pastikan Anda telah memiliki izin yang resmi atau bisa menghubungi pihak keamanan setempat. Biasanya di suatu tempat terdapat perkumpulan pedagang yang memiliki aturan dalam berjualan dan bisa diikuti agar aman dan tidak bermasalah.

Baca juga: Ide usaha kecil yang menjanjikan saat ini

3. Ketersediaan Bahan Baku

Selain itu, ketersediaan bahan baku juga menjadi faktor penting dalam risiko usaha pecel lele. Pecel lele tentu membutuhkan lele segar sebagai bahan utamanya. Keterbatasan pasokan dapat menjadi masalah, terutama jika Anda tidak memiliki akses yang konsisten terhadap tempat pasokan yang berkualitas. 

Jadi, hal pertama yang perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah ketersediaan lele yang memadai. Serta pastikan bahan baku utama selalu segar sehingga kualitas makanan terjamin. 

4. Kondisi Cuaca

Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap usaha pecel lele. Terlebih lagi untuk anda yang membuka usaha di pinggir jalan dengan tenda - tenda sederhana. Pada musim hujan, minat pelanggan untuk makan di luar tentunya akan menurun. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada omset penjualannya. 

Di sini, pedagang harus mempunyai strategi untuk mengantisipasi menurunnya minat pelanggan saat musim hujan. Pedagang bisa menyediakan tempat yang lebih nyaman dan terlindung dari hujan serta layanan pesan antar. 

5. Proses Memasak yang Ribet

Usaha kuliner pecel lele termasuk dalam kuliner yang cukup merepotkan. Inilah salah satu risiko usaha pecel lele yang wajib dipertimbangkan. Penjual diminta untuk memulai bahan pecel lele se dini mungkin karena ada banyak hal yang perlu disiapkan. Mulai dari membersihkan lele, menggoreng hingga menyiapkan sambalnya. 

Hal diatas membuat rata-rata penjual pecel lele tak dapat berjualan sendiri. Minimal harus ada dua orang dalam satu warung agar semua pekerjaan tertangani dengan rapi. 

6. Fluktualitas Harga

Resiko selanjutnya yang sangat mungkin terjadi yaitu adanya fluktuasi harga. Salah satu risiko utama yang harus dihadapi oleh pengusaha pecel lele adalah harga yang tinggi. Harga bahan-bahan dasar untuk menu pecel lele tergolong mahal dan dapat berfluktuasi setiap saat tergantung pada kondisi pasar.

Jika harga bahan baku naik, maka hal ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan keuntungan penjual. Oleh karena itu perlunya memperhatikan harga serta mengelola biaya dengan cermat agar tetap dapat menghasilkan keuntungan yang baik. 

7. Penanganan Limbah

Penanganan limbah adalah risiko usaha pecel lele yang terakhir. Walaupun usaha ini berbahan dasar organik namun tetap akan menimbulkan limbah. Contohnya seperti sisa makanan, duri ikan, hingga limbah kemasan dan minyak jelantah. 

Baca juga: Cara jualan lauk matang agar laku keras

Penjual harus pandai mengelola pembuangan limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Terlebih lagi mayoritas penjual pecel lele bertempat di tempat umum. Akan menjadi masalah serius jika tidak dapat mengelola limbah dengan baik. 

Strategi Mengurangi Resiko Usaha Pecel Lele

Setelah mengetahui apa saja kemungkinan risiko yang akan terjadi ketika menjalankan usaha pecel lele, Anda harus memiliki strategi untuk mengurangi risiko tersebut. Berikut strateginya :

1. Riset Pasar dan Analisa Modal

Salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan riset pasar serta menganalisis keuangan secara hati-hati sebelum memulai usaha pecel lele. 

Melakukan riset pasar serta analisa terlebih dahulu akan membantu menentukan harga produk, kebutuhan modal awal, lokasi tempat berdagang, hingga target pelanggannya. 

2. Urus Perizinan Terlebih Dahulu

Selain itu, hal penting yang juga tidak boleh dilewatkan yakni mendapatkan semua persyaratan legal dan perizinan yang diperlukan sebelum memulai usaha pecel lele. Terlebih lagi jika usaha yang ingin Anda buka berlokasi di pinggir jalan umum.

Baca juga: Ketahui usaha sambal kemasan rumahan serta idenya sekarang

Pilihlah lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh pelanggan. Semakin strategis suatu lokasi tentu proses perizinan akan semakin ribet dan memakan biaya. Namun hal itu akan sebanding dengan peluang banyaknya pelanggan. 

3. Manfaatkan Media Sosial

Strategi selanjutnya untuk mengurangi risiko usaha pecel lele yakni dengan menguasai media sosial untuk promosi. Penjual dapat menggunakan Media sosial untuk mempromosikan pecel lele serta membuat akun layanan jual online. 

Selain itu, adanya pengembangan produk juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas dagangan. Pedagang dapat mengembangkan inovasi pecel lele kekinian untuk menarik minat pelanggan. Mengingat orang jaman sekarang lebih menyukai sesuatu yang menarik dari segi tampilannya. 

4. Membangun Hubungan yang Baik Dengan Pembelian

Terakhir, strategi mengurangi risiko usaha pecel lele adalah dengan membangun hubungan yang baik dengan para pemasok bahan baku. Pecel lele membutuhkan bahan baku yang selalu segar. Dengan adanya hubungan yang baik dengan pemasok tentu penjual bisa mendapatkan bahan baku dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.

Baca juga: Kelebihan dan kekurangan usaha ternak lele yang mesti anda ketahui

Intinya, dengan perencanaan dan manajemen yang baik, para pedagang pecel lele dapat mengurangi kemungkinan risiko – risiko yang telah disebutkan diatas. 

Demikian ulasan singkat mengenai risiko usaha pecel lele yang wajib diperhatikan sebelum memulai usaha tersebut. Informasi diatas dapat menjadi referensi menjadi tepat bagi Anda yang hendak membuka usaha pecel lele serta mempertimbangkan baik buruknya usaha tersebut.